Kelelawar atau codot memang belum jadi makanan yang umum bagi sebagian besar orang. Tapi, bila diolah dengan baik rasa daging hewan malam ini tampaknya tak kalah dengan daging lainnya. Inilah yang disajikan warung makan milik Doni dan Rohmi, suami istri warga Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
Menurut Rohmi kepada SCTV, Selasa (26/1), mengolah daging codot tidak jauh berbeda dengan mengolah daging-daging hewan lain. Setelah disembelih dan dikuliti, codot dipotong-potong serta dicuci dengan seksama. Kemudian, daging diolah sesuai keinginan konsumen. Bisa digoreng biasa. Atau diolah menjadi sate atau tongseng.
Pengunjung yang datang memang biasanya tertarik pada potensi penyembuhan dari daging kelelawar ini. "Gangguan pernapasan itu katanya bisa diobati dengan makan codot," kata Radikin yang mencoba pengobatan dengan codot.
Warung Doni dan Rohmi yang dibuka sekitar setahun silam itu menyediakan daging codot dengan harga Rp 7.000 per ekor. Rohmi mendapat ide menjual masakan daging codot setelah pengalamannya sendiri sembuh dari gangguan sesak nafas.
Doni dan Rohmi percaya tidak sembarang codot punya khasiat menyembuhkan sesak napas. Suami istri ini menyajikan codot yang dianggap paling ampuh sebagai terapi bagi penderita sesak napas yang ditangkap di goa-goa di perbukitan Gunung Kidul. Codot tersebut ditandai dengan bulu kuning yang melingkar di leher.(BOG/Liputan6)
Menurut Rohmi kepada SCTV, Selasa (26/1), mengolah daging codot tidak jauh berbeda dengan mengolah daging-daging hewan lain. Setelah disembelih dan dikuliti, codot dipotong-potong serta dicuci dengan seksama. Kemudian, daging diolah sesuai keinginan konsumen. Bisa digoreng biasa. Atau diolah menjadi sate atau tongseng.
Pengunjung yang datang memang biasanya tertarik pada potensi penyembuhan dari daging kelelawar ini. "Gangguan pernapasan itu katanya bisa diobati dengan makan codot," kata Radikin yang mencoba pengobatan dengan codot.
Warung Doni dan Rohmi yang dibuka sekitar setahun silam itu menyediakan daging codot dengan harga Rp 7.000 per ekor. Rohmi mendapat ide menjual masakan daging codot setelah pengalamannya sendiri sembuh dari gangguan sesak nafas.
Doni dan Rohmi percaya tidak sembarang codot punya khasiat menyembuhkan sesak napas. Suami istri ini menyajikan codot yang dianggap paling ampuh sebagai terapi bagi penderita sesak napas yang ditangkap di goa-goa di perbukitan Gunung Kidul. Codot tersebut ditandai dengan bulu kuning yang melingkar di leher.(BOG/Liputan6)
Comments :
0 komentar to “Mengurangi Gangguan Sesak Napas dengan Codot”
Posting Komentar